Jasa Pembuatan Logo Catering Murah, Elegan dan Keren
Logo catering – Kamu mungkin udah gak asing dengan jasa penyedia makanan. Kamu juga sudah tentu paham bahwa gak selalu penyelenggara acara mampu menyediakan makanan dengan memasaknya langsung. Karena itulah bisnis catering muncul. Menjadi solusi atas masalah konsumen.
Apakah saya pernah membuat logo catering? Ya tentu saya pernah.
Daftar Isi
ToggleKenapa Logo Catering Itu Penting?
Buat yang baru pertama kali terjun ke bisnis catering, pasti sering mikir: “Emang sepenting apa sih logo catering itu? Kan yang dijual makanannya, bukan gambarnya.” Nah, ini nih yang sering bikin salah paham. Logo bukan sekadar gambar lucu di kemasan kotak nasi, tapi wajah dari bisnis kita.
Bayangin gini, kamu lagi laper, terus ada dua catering yang sama-sama jual nasi kotak dengan menu serupa. Bedanya, yang satu punya logo profesional, simpel, dan gampang diingat. Yang satu lagi logonya kayak hasil edit anak SMP iseng di warnet (iya, masih ada ternyata warnet). Otomatis, kamu bakal lebih percaya sama yang logonya keliatan serius, kan?
Secara teori, hal ini nyambung sama konsep branding. Menurut Philip Kotler (bapak marketing modern), brand itu adalah janji nilai yang kita kasih ke konsumen. Nah, logo adalah simbol paling awal dari janji itu. Jadi kalau logonya aja bikin orang curiga, gimana orang mau percaya sama masakan yang kamu jual?
Masalah Utama: Harga Jasa Logo Catering
Jujur aja, ini bagian yang paling sering bikin saya geleng-geleng kepala. Banyak banget calon klien yang tiba-tiba ghosting begitu dengar harga desain logo catering yang saya sebutkan. Kayak habis liat harga bakso naik 2000 perak langsung ilang nafsu makan.
Mereka sering merasa harga “seharusnya” untuk desain logo itu murah banget. Padahal, desain itu bukan cuma soal bikin bentuk lingkaran, tambahin sendok-garpu, lalu kasih warna merah biar keliatan pedes. Ada riset, ada pemahaman branding, ada pengalaman, dan tentu saja… ada waktu yang saya investasikan.
Logika sederhananya: kalau mau logo super murah bahkan gratis, ya bikin sendiri aja. Pakai aplikasi gratisan kayak Canva. Tapi ya siap-siap logonya mirip sama 100 bisnis catering lainnya. Karena template gratis itu ya hasil dari desainer beneran juga, cuma dipakai berulang-ulang sama banyak orang.
DIY Logo Catering: Murah Tapi Generik
Pakai Canva atau platform serupa memang enak buat ide cepat. Cocok kalau tujuannya sekadar testing konsep branding. Tapi kalau buat jangka panjang? Rasanya kayak nikah cuma gara-gara cocok di bio Tinder. Bisa, tapi apakah aman?
Freelancer dan Platform Online
Kalau serius tapi budget terbatas, opsi lain adalah cari freelancer di platform kayak Fiverr, Upwork, atau Sribu. Range harganya bervariasi. Ada yang murah banget, tapi risikonya kualitasnya standar. Ada juga yang lumayan mahal tapi hasilnya lebih orisinil.
Di sini biasanya saya bercampur aduk antara “jualan” dan “ngedumel”. Karena saya sendiri ada di platform itu, tapi sering ketemu calon klien yang minta hasil kayak brand internasional, dengan harga setara nasi padang lauk lengkap. Hehe.
Mahasiswa Desain
Opsi ini juga sering jadi “jalan ninja” buat yang super hemat. Nyari mahasiswa desain grafis atau fresh graduate yang lagi bangun portofolio. Murah, iya. Tapi ya kadang pengalaman mereka masih terbatas. Bisa aja bagus, tapi kadang hasilnya perlu direvisi berkali-kali.
Kontes Desain
Kalau mau banyak pilihan sekaligus, bisa ikut design contest di platform kayak 99designs atau Sribu. Banyak desainer bakal submit karya, kamu tinggal pilih. Tapi ya balik lagi, semakin murah hadiahnya, semakin “asal jadi” juga kualitas logonya.
Warna Logo Catering: Bukan Cuma Merah, Kuning, Oranye
Nah, ini bagian yang sering bikin saya senyum-senyum sendiri. Banyak orang mikir logo catering itu harus pakai warna merah, oranye, atau kuning. Katanya biar keliatan “menggugah selera”. Memang betul secara psikologi warna, warna hangat bikin orang merasa lapar. Tapi kenyataannya di lapangan banyak juga logo catering yang pakai hijau, biru, bahkan ungu.
Kenapa bisa begitu? Karena ternyata, pemilik bisnis nggak selalu peduli sama teori psikologi warna. Mereka lebih fokus sama “cocok di hati” atau “beda dari kompetitor”. Hasilnya? Variasi logo catering di Indonesia jadi lumayan kaya.
Sebagai desainer, tugas saya di sini bukan maksa klien harus pakai warna tertentu, tapi menjelaskan konsekuensinya. Kalau mau filosofis, silakan bebas warna apa aja. Tapi kalau deskriptif, sebaiknya ikut pakem psikologi warna biar komunikasi visualnya nyampe.
Apa Bedanya Jasa Saya?
Nah, bagian promosi dikit ya. Di Vectorinesia, tempat saya berkarya, saya nggak cuma kasih logo doang. Saya juga kasih edukasi ke klien soal arah branding mereka. Jadi bukan cuma “gambar jadi, bayar, selesai.”
Misalnya, kalau ada klien minta logo catering ungu dengan tulisan melengkung kayak pelangi, saya nggak langsung nurut. Saya tanya dulu:
- Target marketnya siapa?
- Catering ini lebih ke formal (pernikahan, corporate) atau rumahan?
- Filosofi di balik nama brandnya apa?
Dengan begitu, hasil logonya bukan cuma keren di mata klien, tapi juga nyambung sama konsumen. Itulah yang bikin saya bilang jasa desain logo catering di Vectorinesia itu murah—karena value yang didapat bukan sekadar file logo, tapi juga insight branding.
Penutup: Logo Catering Itu Investasi, Bukan Pengeluaran
Balik lagi ke pertanyaan awal: apa pentingnya logo catering? Jawabannya jelas: penting banget. Logo itu investasi jangka panjang. Beda sama bahan makanan yang habis sekali pakai, logo bisa dipakai bertahun-tahun. Bahkan bisa jadi ikon bisnis kamu.
Kalau kamu mau serius di bisnis catering, jangan takut keluar biaya yang wajar untuk logo. Karena harga murah bisa jadi bikin kamu keluar biaya lebih besar di masa depan (rebranding, cetak ulang, ganti identitas, dll).
Saya selalu bilang ke klien: logo itu ibarat wajah di KTP bisnis kamu. Masa iya mau usaha serius tapi wajahnya hasil coretan asal-asalan?
Jadi, kalau kamu butuh logo catering yang elegan, keren, dan sesuai identitas brand, ya kamu tahu harus hubungi siapa. (Clue: desainer ganteng di Vectorinesia. Hehe.)
FAQ
Kenapa logo catering itu penting untuk bisnis makanan?
Logo catering adalah identitas visual yang membuat bisnis kamu lebih mudah dikenali dan dipercaya konsumen. Tanpa logo yang kuat, usaha catering bisa terlihat kurang profesional di mata calon pelanggan.
Berapa harga jasa desain logo catering yang wajar?
Harga bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan, tergantung pengalaman desainer dan kompleksitas desain. Ingat, membayar logo bukan cuma beli gambar, tapi juga beli pengalaman dan insight branding.
Apa perbedaan desain logo filosofis dan deskriptif?
Logo filosofis lebih menekankan makna simbolis, bebas warna dan bentuk. Sementara logo deskriptif mengikuti pakem visual (misalnya psikologi warna) untuk langsung mengkomunikasikan jenis usaha.
Bisa nggak bikin logo catering sendiri pakai Canva?
Bisa, tapi hasilnya biasanya generik karena pakai template yang sama dengan banyak bisnis lain. Cocok untuk testing ide, tapi kurang untuk identitas brand jangka panjang.
Apa jasa Vectorinesia hanya untuk logo catering saja?
Tidak. Vectorinesia melayani berbagai kebutuhan desain logo untuk beragam industri, termasuk kuliner, pendidikan, hingga retail.
📌 Referensi:
- Kotler, Philip. Marketing Management. Pearson.
- Verywell Mind. The Psychology of Color in Marketing and Branding (https://www.verywellmind.com/the-color-psychology-of-marketing-2795824)
Artikel – logo catering
Penulis
reziart
Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.

