Proses dan Contoh Sertifikasi ISO, Serta Manfaatnya

contoh sertifikasi iso
contoh sertifikasi iso

Contoh sertifikasi iso – Selamat datang dalam perjalanan kami untuk memahami lebih dalam mengenai standar internasional yang dapat mengubah permainan dalam dunia bisnis.

 

ISO, atau International Organization for Standardization, adalah pilar utama dalam mengukur dan mempertahankan mutu organisasi. Artikel ini akan membahas manfaatnya, langkah-langkah untuk mendapatkannya, serta beberapa jenis standar contoh sertifikasi ISO yang relevan. Mari kita mulai!

Mengapa Sertifikasi ISO Penting?

Sertifikasi ISO bukan hanya tanda prestise, melainkan juga suatu langkah penting untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Dengan menerapkan sistem manajemen mutu, perusahaan dapat memastikan kendali atas proses dan prosedur, memastikan kesesuaian, dan memberikan jaminan atas kualitas produk atau jasa yang mereka tawarkan. Ini membangun kepercayaan pelanggan dan menciptakan kepuasan yang berkelanjutan.


Namun, manfaatnya tidak berhenti di situ. ISO juga membawa jaminan atas kualitas dengan standar internasional yang dikenal dengan PDCA (Plan-Do-Check-Act). Proses ini diterapkan di seluruh jenis industri dan membantu perusahaan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengeksekusi pemecahan masalah untuk memastikan mutu internasional.


Selain meningkatkan kredibilitas dan kualitas, standar ISO juga membantu menghemat biaya. Dengan ISO, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah pemborosan anggaran terkait produk atau kinerja yang buruk.


Kinerja karyawan juga menjadi lebih optimal. Semua karyawan, dari staff hingga eksekutif, diarahkan untuk menjaga kualitas, efisiensi, dan produktivitas mereka sesuai dengan standar ISO yang telah ditetapkan.


Terakhir, perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO akan memiliki image atau brand yang jauh lebih positif. Semua manfaat ini pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan.

Cara Mendaftar ISO

Proses mendaftar ISO memerlukan beberapa langkah yang harus diikuti oleh perusahaan. Pertama, aplikasi permohonan pendaftaran harus dilakukan dengan melengkapi kuesioner sesuai dengan jenis sertifikasi yang diinginkan kepada badan sertifikasi pilihan perusahaan.


Setelah itu, asesmen terhadap ISO akan dilakukan oleh satu badan sertifikasi iso nasional. Perusahaan harus menunjukkan bahwa manajemen mutu telah berjalan dengan baik selama minimal tiga bulan sesuai dengan semua urutan audit internal.


Setelah permohonan pendaftaran disetujui oleh badan sertifikasi iso, akan ada proses lanjutan berupa program surveilans selama 6 bulan atau 12 bulan (tahunan). Jika perusahaan berhasil melewati ini, maka sertifikat ISO akan diterbitkan.

Tahapan Sertifikasi ISO

Berikut ini adalah tahapan sertifikasi ISO yang umumnya terdiri dari:

 

      • Audit Awal (Opsional): Pemeriksaan awal untuk memeriksa persyaratan dokumentasi.
      • Audit Sertifikasi: Pemeriksaan menyeluruh terhadap implementasi persyaratan ISO.
      • Penerbitan Sertifikasi: Jika perusahaan berhasil melewati audit sertifikasi, sertifikat akan diterbitkan.
      • Audit Pengawasan Tahunan: Audit tahunan untuk memastikan perusahaan masih mematuhi standar ISO.
      • Sertifikasi Ulang dalam Waktu Tiga Tahun: Setelah tiga tahun, perusahaan perlu menjalani proses sertifikasi ulang.


Standar kelulusan audit sertifikasi ISO adalah ketika tidak ada temuan yang bersifat fatal atau Major. Temuan Major adalah temuan yang mengindikasikan bahwa satu sistem tidak berjalan atau bahwa satu persyaratan ISO tidak dijalankan tanpa alasan. Selain itu, ada temuan minor dan observasi yang memerlukan perbaikan, tetapi tidak menghambat perolehan sertifikat.

Proses Audit dan Persyaratan Sertifikasi ISO

Untuk memberikan gambaran bagaimana proses audit dan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ISO. Kami telah kutip informasi yang disampaikan oleh kiscerti.co.id dan multisertifikasi.co.id.

Proses audit dan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ISO adalah sebagai berikut:

      1. Pendaftaran: Perusahaan mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi ISO dengan lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

      2. Audit Dokumentasi: Auditor melakukan audit terhadap dokumen perusahaan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut sesuai dengan persyaratan ISO.

      3. Audit Sertifikasi: Auditor melakukan audit langsung terhadap perusahaan untuk memastikan bahwa sistem manajemen perusahaan sesuai dengan persyaratan ISO.

      4. Rekomendasi: Auditor membuat rekomendasi kepada lembaga sertifikasi berdasarkan hasil audit.

      5. Pengawasan Berkala: Setelah perusahaan mendapatkan sertifikasi, lembaga sertifikasi melakukan pengawasan berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan perusahaan terus memenuhi persyaratan ISO.

      6. Perbaikan Berkelanjutan: Perusahaan harus terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam sistem manajemen mutu mereka, termasuk merespons temuan dan rekomendasi dari audit pengawasan.


Persyaratan utama untuk mendapatkan sertifikasi ISO adalah:

      • Sistem manajemen mutu harus sesuai dengan persyaratan ISO.
      • Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas.
      • Perusahaan harus memiliki proses yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
      • Perusahaan harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik.
      • Perusahaan harus memiliki sistem perbaikan berkelanjutan yang efektif.

Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, mengurangi risiko, dan memenangkan kepercayaan pelanggan dengan memiliki sertifikasi ISO.

Lamanya Menerima Sertifikat ISO

Lamanya waktu yang diperlukan untuk menerima sertifikat ISO bervariasi antara badan sertifikasi. Ini tergantung pada prosedur dan kebijakan masing-masing badan sertifikasi.


Ada yang bisa mengeluarkan sertifikat dalam waktu 2 minggu, sementara yang lain mungkin membutuhkan hingga 1 bulan. Beberapa badan sertifikasi internasional mungkin memerlukan waktu lebih lama.

Masa Berlaku Sertifikat ISO

Sertifikat ISO berlaku selama 3 tahun. Selama tahun pertama, perusahaan akan menjalani audit surveilans atau audit pengawasan. Ini dilakukan untuk memastikan perusahaan masih mematuhi standar ISO.


Audit ini mencakup evaluasi apakah organisasi mematuhi persyaratan sistem manajemen, mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta melaksanakan audit internal dan tinjauan manajemen secara berkala.

Biaya Sertifikasi ISO

Biaya sertifikasi ISO bervariasi tergantung pada badan sertifikasi ISO, jenis sertifikasi, dan ukuran organisasi. Biaya utama termasuk biaya audit sertifikasi awal dan biaya surveilans tahunan.


Penting untuk mencatat bahwa menerima sertifikat ISO bukanlah tugas yang sulit, melainkan memerlukan konsistensi dan komitmen organisasi.

Uraian Sertifikasi Estimasi Biaya (Rp)
Sertifikasi ISO 9001
21.000.000 - 40.000.000
Sertifikasi ISO 14000
21.000.000 - 40.000.000
Biaya Konsultan ISO
6.000.000 (untuk dokumen)
Biaya Sertifikat ISO
4.000.000 - 18.000.000

Biaya di atas adalah estimasi dari berbagai sumber yang berhasil saya kumpulkan diantaranya adalah sakamitranusantara.co.id, zqaglobal.com, sertifikasibbia.com. Namun biaya di atas bersifat sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Beberapa Contoh Sertifikasi ISO yang Populer

ISO memiliki berbagai jenis sertifikasi yang sesuai dengan berbagai bidang. DI bawah ini beberapa contoh sertifikasi ISO, di antaranya adalah:

 

      • ISO 9001: Standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional.
      • ISO 14001: Standar yang menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan.
      • ISO 45001: Standar untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
      • ISO 22000: Standar keamanan pangan.
      • ISO 27001: Standar keamanan informasi.
      • ISO 37001: Standar manajemen anti penyuapan.

Sejarah ISO dalam Dunia Bisnis

ISO didirikan pada tahun 1947 dan telah menjadi pilar dalam mengaturkan standar internasional untuk berbagai aspek bisnis. Lembaga ini berdiri pada tanggal 23 Februari 1947, ketika delegasi dari 25 negara berkumpul di London.


Pertemuan tersebut berlangsung di Institute of Civil Engineers sebagai sebuah inisiatif internasional untuk menciptakan standar industri yang bisa diadopsi secara global.


Sejak berdirinya ISO, lebih dari 16.500 standar telah dibuat dalam berbagai bidang seperti peti kemas pengiriman, prosedur pembayaran perbankan, metode pengujian produk, protokol komputer, dan masih banyak lagi.


ISO telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan internasional dan membantu perusahaan dan negara-negara dalam mengelola bisnis mereka dan memenuhi standar global.


ISO memiliki jaringan internasional yang mencakup 157 lembaga standar nasional di seluruh dunia. Kantor pusat ISO terletak di Kota Jenewa, Swiss. ISO adalah lembaga swasta yang berarti bahwa standar yang mereka tetapkan tidak bersifat mengikat. Setiap negara anggota memiliki suara dalam proses penetapan standar, menjadikan ISO sebagai sebuah organisasi yang demokratis.


Beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan standar ISO termasuk tren pasar, suara konsumen, kebijakan pemerintah negara-negara di seluruh dunia, dan faktor-faktor lainnya.


Standar ISO mencakup berbagai aspek seperti definisi kualitas, keamanan produk, terminologi umum, klasifikasi bahan, metode pengujian, standar produksi, pengelolaan limbah, dan isu-isu lingkungan lainnya.


Standarisasi ISO menjadi alat yang sangat berharga bagi perusahaan dan negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional. Tanpa standar ini, perusahaan dan negara-negara akan kesulitan menemukan panduan universal untuk perdagangan dan industri global.

Hirarki Dokumen Standar ISO

ISO juga mengikuti hirarki dokumen yang memfasilitasi pengelolaan berbagai dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi. Hirarki ini terdiri dari lima tingkatan:

 

      • Policy Level: Ini mengidentifikasi kebijakan perusahaan secara keseluruhan.
      • Manual Level: Mendokumentasikan ruang lingkup dan tujuan perusahaan.
      • Procedure Level: Mengidentifikasi ruang lingkup dan tanggung jawab operasional perusahaan.
      • Product and Process Instructions Level: Memberikan instruksi untuk pelaksanaan kinerja perusahaan.
      • Records and Forms Level: Mendokumentasikan hasil operasional perusahaan.


Dengan mengelompokkan dokumen-dokumen ini dalam hirarki, lembaga sertifikasi dapat dengan mudah menilai semua dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi. Meskipun ada berbagai bentuk sertifikasi ISO untuk kebutuhan yang berbeda, hirarki ini umumnya digunakan untuk membantu proses keseluruhan.

 

ISO telah menjelma menjadi pionir dalam menentukan standar internasional yang memengaruhi hampir setiap aspek bisnis. Dengan standar ini, bisnis dapat memastikan kualitas produk dan jasa mereka, membangun reputasi, dan memenuhi tuntutan perdagangan global. Itulah mengapa sertifikasi ISO sangat penting dan memegang peranan vital dalam dunia bisnis saat ini.

Pentingnya Logo ISO pada Sertifikat ISO

Logo ISO pada sertifikat ISO memiliki peran penting sebagai tanda bukti bahwa suatu organisasi telah mencapai standar internasional yang relevan. Logo ini meningkatkan kredibilitas organisasi di mata pemangku kepentingan, seperti pelanggan, investor, dan mitra bisnis.

 

Penggunaan logo ISO diatur secara ketat untuk memastikan keaslian dan nilainya. Hanya badan sertifikasi yang terverifikasi oleh ISO internasional yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikat dan logo ISO. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas sistem sertifikasi ISO dan melindungi konsumen dari penipuan.

 

Berikut beberapa alasan mengapa logo ISO hanya boleh dikeluarkan oleh badan sertifikasi terverifikasi:

 

  • Memastikan kompetensi: Badan sertifikasi terverifikasi telah melalui proses audit ketat oleh ISO untuk memastikan mereka memiliki keahlian dan sumber daya yang memadai untuk melakukan penilaian dan verifikasi secara independen.
  • Menjaga objektivitas: Badan sertifikasi terverifikasi bebas dari konflik kepentingan dan tidak boleh memberikan sertifikat kepada organisasi yang tidak memenuhi standar ISO.
  • Mencegah penipuan: Penggunaan logo ISO yang tidak sah dapat merusak kepercayaan terhadap sistem sertifikasi ISO dan membahayakan konsumen.

Dengan demikian, logo ISO pada sertifikat ISO merupakan simbol penting yang menunjukkan kualitas dan keandalan organisasi. Keberadaan logo ini hanya sah jika dikeluarkan oleh badan sertifikasi terverifikasi, memastikan integritas dan nilai dari sertifikasi ISO.

Daftar Industri yang Wajib Bersertifikat ISO

Meskipun kewajiban memiliki sertifikasi ISO tidak diatur secara ekplisit pada perundang-undangan, namun demi menjaga kinerja perusahaan maka sertifikasi tetap diperlukan. Dikutip dari kelas.work, pusatskk.com, sucofindo.co.id, legalyn.id saya telah rangkum jenis indutri yang punya kewajiban memiliki sertifikasi iso.

 

Berikut adalah beberapa jenis industri yang wajib dan perlu memiliki sertifikasi ISO:

 

      • Industri Makanan dan Minuman: ISO 22000 digunakan untuk mengatur sistem manajemen keamanan pangan. Perusahaan yang bergerak di bidang makanan atau minuman harus memiliki standar ini untuk memastikan keamanan produk pangan dan rantai pasok yang aman.

      • Industri IT dan Teknologi Informasi: ISO 27001 digunakan untuk mengatur sistem manajemen keamanan informasi. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informatika harus memiliki standar ini untuk melindungi kerahasiaan data, integritas, dan ketersediaan informasi.

      • Industri Lingkungan: ISO 14001 digunakan untuk mengatur sistem manajemen lingkungan. Perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan harus memiliki standar ini untuk meningkatkan penghematan air, energi, bahan bakar, dan pengelolaan limbah.

      • Industri Keamanan Pasokan: ISO 28000 digunakan untuk mengatur sistem keamanan rantai pasok. Perusahaan yang bergerak di bidang keamanan pasokan, seperti perhotelan, perbankan, pertambangan, dan lain-lain, harus memiliki standar ini untuk melindungi properti dari berbagai ancaman.

      • Industri Otomotif: ISO 9001 digunakan untuk memperbaiki efektivitas dan manajemen mutu dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif harus memiliki standar ini untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.

      • Industri Laboratorium: ISO 17025 digunakan untuk mengatur sistem manajemen laboratorium. Perusahaan yang bergerak di bidang laboratorium harus memiliki standar ini untuk menjamin keakuratan hasil pengujian di bidang kesehatan.

      • Industri Energi: ISO 50001 digunakan untuk mengatur sistem manajemen energi. Perusahaan yang bergerak di bidang energi harus memiliki standar ini untuk memperbaiki konsumsi energi, kinerja, dan efisiensi dalam perusahaan.

Dengan memiliki sertifikasi ISO, perusahaan dapat meningkatkan kredibilitas, kepercayaan konsumen, dan efektivitas operasional, serta memenuhi standar internasional yang relevan dengan industri mereka.

Saran

Konsistensi dalam Sertifikasi ISO: Proses sertifikasi ISO memerlukan komitmen dan konsistensi dari organisasi. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memahami persyaratan ISO yang relevan dan bahwa seluruh staf terlibat dalam menjaga kualitas dan efisiensi sesuai dengan standar. Menerapkan standar ISO seperti contoh sertifikasi ISO akan membantu perusahaan dalam memenangkan kepercayaan pelanggan dan membangun kredibilitas.


Manfaat dalam Jangka Panjang: Artikel ini menggarisbawahi manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh dari sertifikasi ISO, seperti peningkatan kredibilitas, penghematan biaya, dan peningkatan kinerja karyawan. Perusahaan harus melihat sertifikasi ISO sebagai investasi jangka panjang yang akan membantu mereka tumbuh dan bersaing dalam pasar global.


Pemahaman tentang ISO: Organisasi harus memastikan bahwa mereka memahami proses sertifikasi ISO dan pentingnya standar ISO yang sesuai dengan bisnis mereka. Mengidentifikasi berbagai contoh sertifikasi ISO yang relevan dan mencari bimbingan dari badan sertifikasi yang kompeten adalah langkah-langkah yang penting.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang semakin global, sertifikasi ISO, seperti pada contoh sertifikasi ISO, telah menjadi landasan yang memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara efektif.

 

Artikel ini menggarisbawahi manfaat penting yang bisa diperoleh oleh organisasi yang menjalani sertifikasi ISO, termasuk peningkatan kredibilitas, penghematan biaya, dan peningkatan kinerja karyawan.

 

Mengikuti proses sertifikasi ISO memerlukan komitmen dan konsistensi yang tinggi, tetapi manfaat jangka panjangnya sangat berharga. Ini membantu perusahaan membangun reputasi yang positif, meningkatkan laba, dan memenuhi tuntutan perdagangan global.

 

Penting bagi organisasi untuk memahami persyaratan dan proses sertifikasi ISO yang sesuai dengan bisnis mereka. Dengan demikian, mereka dapat meraih manfaat maksimal dari standar ini dan memastikan kesuksesan jangka panjang dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

FAQ

Sertifikasi ISO ada apa saja?

Ada banyak jenis sertifikasi ISO yang tersedia, tergantung pada industri dan kebutuhan organisasi. Beberapa contoh sertifikasi ISO yang populer di Indonesia meliputi:

  • ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu
  • ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan
  • ISO 45001: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • ISO 27001: Sistem Manajemen Keamanan Informasi
  • ISO 5001: Sistem Manajemen Energi

Contoh sertifikasi ISO:

  • Perusahaan manufaktur mungkin mendapatkan sertifikasi ISO 9001 untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas produk.
  • Rumah sakit mungkin mendapatkan sertifikasi ISO 14001 untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap perlindungan lingkungan.
  • Kontraktor mungkin mendapatkan sertifikasi ISO 45001 untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.
  • Perusahaan teknologi mungkin mendapatkan sertifikasi ISO 27001 untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan data.
  • Perusahaan manufaktur mungkin mendapatkan sertifikasi ISO 5001 untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap efisiensi energi.

Apa saja contoh standar internasional yang diterapkan di Indonesia?

Selain sertifikasi ISO, ada banyak standar internasional lain yang diterapkan di Indonesia. Beberapa contohnya meliputi:

  • Standar Nasional Indonesia (SNI): SNI adalah standar nasional yang wajib diterapkan untuk produk dan layanan tertentu di Indonesia.
  • Standar Akuntansi Keuangan (SAK): SAK adalah standar akuntansi yang wajib diterapkan oleh perusahaan di Indonesia.
  • Standar Internasional untuk Audit (ISA): ISA adalah standar audit yang wajib diterapkan oleh auditor di Indonesia.

Apa saja jenis jenis ISO?

Tidak ada kategorisasi resmi untuk jenis-jenis ISO. Namun, sertifikasi ISO dapat dikelompokkan berdasarkan fokusnya, seperti:

  • Sistem Manajemen: ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, dll.
  • Keamanan Informasi: ISO 27001
  • Efisiensi Energi: ISO 5001

Pelatihan ISO apa saja?

Ada berbagai jenis pelatihan ISO yang tersedia, tergantung pada sertifikasi ISO yang ingin Anda dapatkan. Pelatihan ini biasanya disediakan oleh lembaga sertifikasi ISO yang diakui.

Apakah ISO dan SNI sama?

Tidak, ISO dan SNI tidak sama. ISO adalah standar internasional, sedangkan SNI adalah standar nasional Indonesia. Namun, banyak SNI yang didasarkan pada standar ISO.

Artikel – Contoh sertifikasi iso

Penulis

Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.