Sejarah Mixue, dan Info Terkait Franchise Mixue

sejarah mixue
sejarah mixue

Sejarah Mixue – Siapa tak kenal Mixue? Belakangan ini Kedai es krim ini ramai dibicarakan di masyarakat. Mixue semakin dikenal karena kecepatannya dalam berekspansi.

 

Dengan strategi pemasaran dan sistem bagi hasil yang besar, membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mendaftar menjadi mitra Mixue. Penasaran bagaimana perjalanan sejarah Mixue hingga bisa menjadi perusahaan sebesar ini? 

 

Dan bisa menjadi idaman konsumen karena harga yang terjangkau serta varian menu yang ditawarkan mulai dari Sundae Boba, Jasmine Tea, Peach Tea, Earl Grey Tea, Squeezed Lemonade dan lain-lain. 

 

Yuk simak bagaimana kisah dan histori Mixue hingga bisa sebesar sekarang ini. Simak pembahasan dan ulasan kami di bawah ini.

Sejarah Mixue

Sebelum masuk ke pembahasan sejarah Mixue, kite perlu mengenal lebih jauh tentang profil perusahaan Mixue itu sendiri.

 

Mixue Ice Cream dan Tea semakin di kenal oleh masyarakat, perusahaan waralaba atau franchise yang berasal dari China ini, dibangun di bulan Juni pada tahun 1997.

 

Perusahaan ini menjajakan hidangan es krim yang bertekstur halus dan minuman dengan bahan dasar teh yang sekarang sudah buka lebih dari 21.000 gerai. Dan kini kurang lebih sudah tersebar pada 11 negara di Asia, dan sejumlah besarnya di Tiongkok.

 

Mixue sendiri sudah masuk pasar Indonesia semenjak tahun 2020, yang saat ini diperkirakan sudah ada lebih dari beberapa ratus gerai yang menyebar di Indonesia.

 

Sejarah Mixue ini berawal dari kedai es serut yang dibuka oleh Zhang Hong Chao, seorang mahasiswa dari Universitas Keuangan dan Ekonomi di Henan.

 

Saat itu ia meminjam uang dari neneknya untuk mengawali bisnisnya. Modalnya sekitar 4000 Yuan atau setara 8 juta rupiah.

 

Begitu kecilnya modal Zang, ia sampai harus merakit sendiri mesin untuk memproduksi es serutnya. Produk yang dijualnya juga masih terbatas yaitu cuma es serut, es krim dan smooties.

 

Tetapi, sesudah merasakan banyak kendala pemasaran dan permasalahan dalam usaha, Zhang memilih untuk tutup warung pertamanya. Karena berjualan es memang rentan terhadap pengaruh Cuaca dan musim.

 

Di tahun 1999, Zhang membuka kembali kedai es ke-2nya yang dinamakan Mìxuě Bīngchéng yang bermakna “istana es yang dibuat dengan salju yang manis”. Konsentrasi bisnis Mixue ke produk es krim bermula dari tumbuh suburnya produk es krim kerucut yang memiliki tekstur halus di Zhengzhou semenjak 2006.

pemilik mixue

Pertumbuhan Pesat Menjadi Fakta Sejarah Mixue

Semenjak tahun 2010-an, Mixue awal berdiri sebagai perusahaan mandiri, lalu bertumbuh pesat dengan mengembangkan pola franchise ke daerah yang lain di seantero Tiongkok.

 

Perusahaan ini pun membuat pusat riset dan pengembangan di daerah yang lain di Henan serta pusat pergudangan dan logistik untuk mengurangi ongkos pada rantai produksi.

 

Di tahun 2022 ini, Mixue Bingcheng Co., Ltd. merencanakan untuk memulai penawaran umum pada saham perdananya di Bursa Efek Shenzhen.

 

Di Indonesia sendiri, Mixue sudah mulai pengembangan usahanya dengan membuka kedai perdananya di Cihampelas Walk, Bandung pada tahun 2020.

 

Seorang teh antusias bernama Jason Alexander membuat riset berdasarkan data Google Maps. Per 27 Desember 2022, Jason mengatakan ada 692 cabang Mixue yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Terbanyak ada di Jawa Barat dengan 189 unit kemudian Jawa Timur sebanyak 114 unit dan Jawa Tengah sebanyak 113 unit.

 

Meski bertumbuh dengan sangat pesat. Nyatanya perkembangan mixue bukan tanpa hambatan, karena Mixue sudah mulai merasakan beberapa persoalan.

 

Terkhusus di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Sudah mulai banyak pertanyaan warga mengenai sertifikasi halal dari beberapa produk yang dipasarkan oleh Mixue.

 

PT Zhisheng Pacific Trading pun tidak tinggal diam, perusahaan yang membawa Mixue ke Indonesia ini pun angkat bicara, dan mengonfirmasi ke publik bahwa proses sertifikasi halal masih berjalan.

Strategi Bisnis Mixue

Strategi bisnis Mixue mengutamakan target pasar kelas menengah ke bawah dengan menawarkan harga yang sangat rendah dibandingkan produk dalam kategori serupa.

 

Dan dibandingkan dengan kompetitor yang lain, seperti HEYTEA dan Nayuki, Mixue mengambil pendekatan yang berbeda dengan menargetkan pasar yang lebih luas dengan harga yang terjangkau. Ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan meningkatkan popularitas merek.

 

Selain biaya yang rendah, Mixue juga membangun rantai pasokan secara mandiri. Hal inilah yang membuat Mixue bisa menekan harga hingga ke titik terendah dan tetap memperoleh keuntungan. Tidak hanya itu, biaya franchise yang murah dan keleluasaan para mitra untuk memperoleh profit lebih banyak, membuat kedai-kedai Mixue semakin menjamur di Indonesia.

strategi mixue

Harga Franchise Mixue

Mengambil dari beragam sumber, untuk mempunyai franchise Mixue, Anda harus menyediakan biaya kira-kira Rp700 juta sampai Rp900 juta. Harga itu telah meliputi ongkos investasi dari sejak awal pembukaan sampai kerja sama berjalan, sepanjang ke-2 pihak menyepakatinya. Mixue mempunyai kontrak kerja sepanjang tiga tahun. Saat diperpanjang, maka diperlukan biaya untuk membayar ongkos manajemen tahunan.

sejarah mixue

1. Harga Franchise Mixue di Ibu Kota Propinsi

Lebih detilnya lagi, ongkos harga franchise Mixue berbeda bergantung dari lokasinya. Jika ingin buka cabang franchise di ibukota propinsi, ongkos yang perlu dikeluarkan lebih kurang Rp380 juta.

 

Inilah perincian ongkos yang perlu dibayar:

 

      • Ongkos management /tahun: Rp24 juta
      • Deposit: Rp40 juta
      • Ongkos training: Rp3 juta
      • Ongkos perlengkapan (mesin): +/- Rp183 juta
      • Bahan baku gelombang pertama: +/- Rp130 juta

 

Perincian ongkos itu belum terhitung sewa ruangan sampai upah karyawan.

2. Harga Franchise Mixue di Kota dan Kabupaten

Untuk kota dan kabupaten kita perlu mengambil kocek sejumlah Rp374 juta. Tiap tahunnya, pemilik franchise dikenai ongkos program POS sejumlah Rp2 juta.

 

Inilah perincian ongkos yang perlu dibayar:

 

      • Ongkos management /tahun: Rp18 juta
      • Deposit: Rp40 juta
      • Ongkos training: Rp3 juta
      • Ongkos perlengkapan (mesin): +/- Rp183 juta
      • Bahan baku gelombang pertama: +/- Rp130 juta

 

Nah, perincian ongkos ini juga belum terhitung sewa ruangan sampai upah karyawan.

3. Biaya dan Ongkos Yang lain

Saat sebelum betul-betul membuka franchise, Anda harus memvalidasi ke Mixue Indonesia untuk dilaksanakan survey daerah atau wilayah di sekitar lokasi toko yang Anda inginkan.

 

Nah, dan untuk melakukan survey lokasi, per titiknya menetapkan harga yang bermacam. Berikut rinciannya:

 

      • Jawa Barat dan Jakarta ialah Rp2 juta
      • Propinsi lain di Pulau Jawa Rp3 juta
      • Propinsi di luar Pulau Jawa Rp4 juta

Syarat Franchise Mixue

Untuk menjadi mitra dan partner Mixue, Anda harus ikuti beberapa syarat berikut ini, sebelum mengawali kerja-sama dengan Mixue Indonesia. Berikut ketentuannya:

 

      • Mempunyai lokasi yang vital dan menjanjikan
      • Luas bersih minimum 25 mtr. persegi (tanpa tiang, tangga, atau komponen tetap lainnya)
      • Lebar segi minimal 3,7 mtr.
      • Tinggi plafon paling rendah 2,7 mtr.
      • Daya listrik 33.000 watt (3 phase)
      • Sumber air yang ideal
      • NPWP perseorangan atau badan usaha untuk kontrak kerja-sama

Bila bangunan atau lokasi memerlukan perbaikan, perbaikan harus dilaksanakan oleh kontraktor yang telah disiapkan oleh Mixue Indonesia.

Ini perincian perbaikannya:

 

      • Perkiraan Perbaikan: Rp200 juta sampai Rp350 juta, bergantung dari wilayah dan kondisi ruko.
      • Ongkos Sewa Ruko: Rp75 juta sampai Rp150 juta /tahun.
      • Ongkos Naik Daya sampai 33.000 Watt: Rp30 juta sampai Rp50 juta.
harga franchise mixue

Maskot Mixue

Pada 2018, Mixue sempat melakukan branding ulang bisnisnya dan memperkenalkan maskot baru mereka yang bernama “Snow King“.

 

Maskot ini digambarkan sebagai sebuah manusia salju atau boneka yang dibuat dari bola-bola salju yang memakai mahkota, jubah merah, dan memegang tongkat es krim.

 

Maskot ini juga menghiasi ornamen hampir keseluruh area, baik di luar dan dalam setiap kedai Mixue. Tidak hanya sekedar ornamen visual, pernak-pernik bertema “Snow King” juga dijadikan sebagai cendera mata yang dijual di setiap gerai Mixue.

 

Dan pada 2021, Mixue juga turut meluncurkan video musikal, dengan membawakan lagu “I Love You, You Love Me” sebagai bagian dari branding dan kampanye promosi perusahaan.

 

Lagu ini diadaptasi dari lagu pertunjukan minstrel di Amerika Serikat yang berjudul “Oh! Susanna”, yang diciptakan oleh Stephen Foster pada abad ke-19.

sejarah mixue

Sertifikasi Halal Mixue

Semakin berkembang dan menjamurnya Mixue membuat sebagian besar masyarakat indonesia menanyakan tentang status kehalalan produk-produk Mixue. Sertifikasi halal Mixue di Indonesia, telah menjadi fokus dan perhatian masyarakat Indonesia.

 

Melalui PT Zhisheng Pacific Trading yang membawa Mixue ke Indonesia, mereka mengungkapkan bahwa sudah melakukan pengajuan sertifikasi halal sejak tahun 2021. Mixue sendiri telah mengupayakan proses sertifikasi halal agar konsumen tidak khawatir ketika membeli produk yang mereka sajikan.

 

Namun, prosesnya harus terkendala pada tahapan konsultasi halal, yang prosedurnya harus dilaksanakan terlebih dahulu di negara asal.

 

Hal ini disebabkan karena hampir 90% bahan bakunya merupakan hasil impor. Selain itu, kendala lain yang turut memberikan dampak adalah sumber bahan baku yang tersebar dan tidak terpusat seluruhnya di satu wilayah, kondisi pandemi Covid-19 dan karantina wilayah di berbagai wilayah China juga mempengaruhi terhambatnya proses pengurusan sertifikasi halal Mixue ini.

 

Menanggapi hal tersebut, selaku pihak yang memiliki kewenangan terkait sertifikasi halal Mixue di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia telah mengonfirmasi bahwa proses sertifikasi halal Mixue di Indonesia masih dalam proses yang berjalan.

 

Dan sementara itu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dari Kementerian Agama RI meminta kepada Mixue untuk tidak memasang logo halal sebelum proses sertifikasi halal Mixue selesai dan sertifikat halal sudah dikeluarkan.

Kesimpulan

Secara umum, Mixue Bingcheng merupakan perusahaan es krim dan teh asal Tiongkok yang didirikan dengan kerja keras seorang yang bernama Zhang. Bisnis ini dimulai sebagai kedai es serut dan minuman the kecil di Henan. Namun, berbekal keuletan dan kerja keras dalam menghadapi kesulitan, Mixue memutuskan untuk mengarahkan fokusnya hanya pada produk es krim dan mengadopsi cara waralaba pada tahun 2008.

 

Kemudian, perusahaan ini berkembang pesat menjadi perusahaan sendiri dengan meningkatkan pola waralaba ke daerah lain di Tiongkok. Dan pada tahun 2022 merencanakan untuk melakukan penawaran saham perdananya di Bursa Efek Shenzhen.

 

Dari sini kita bisa pelajari bahwa perusahaan ini terkenal dengan harga produk dan harga kemitraan yang terjangkau. Serta berbagai fasilitas kemitraan yang lengkap dan mudah, membuat program kemitraan incaran banyak orang. Dan akhirnya menjadi populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Sejarah Mixue

Penulis

Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.

Exit mobile version