Logo Miniso Diganti, Alasannya Karena Meniru Logo Uniqlo
Logo MINISO bikin bingung? Mengira MINISO sebagai brand asal Jepang? Tenang, Anda bukan satu-satunya. Beberapa bulan yang lalu, warganet dihebohkan oleh protes terhadap logo MINISO yang diduga menjiplak dari desain perusahaan asal Jepang UNIQLO.
MINISO sendiri merupakan produk buatan China yang berdiri pada tahun 2013 di Guangzhou, China. Dalam kasus ini, MINISO sepenuhnya menyadari masalah sosial, global dan ekonomi dapat menyebabkan merek perusahaan mengubah sepenuhnya identitas grafis, pengaruh, bahkan bahasa ekspresinya pemasaran yang disajikan kepada konsumen.
Maka dari itu, mereka mengumumkan akan membuat keputusan untuk memperbarui logo MINISO pada tahun 2023.
Daftar Isi
ToggleDaftar Isi
Logo Miniso yang Jepang Banget
MINISO telah menjadi topik perbincangan di media sosial sejak Agustus 2022, ketika MINISO cabang Spanyol mereka salah menerangkan seorang putri Disney Cina, Mulan, dalam sebuah koleksi mainan sebagai geisha Jepang. Hal ini menyebabkan protes dari netizen Tiongkok yang merasa terluka.
Namun, kejadian ini juga membuka mata publik terhadap fakta bahwa MINISO sebenarnya bukan merupakan brand asli Jepang, melainkan brand Cina yang menjiplak elemen dari beberapa brand terkenal Jepang, seperti UNIQLO, MUJI, dan Daiso, untuk menarik minat pembeli.
Perusahaan MINISO lantas mengeluarkan permintaan maaf dan menuntut agennya di Spanyol menghentikan agensi yang menjalankan akun media sosialnya.
“Kami mengagumi peradaban sejarah yang panjang dan pencapaian budaya China yang luar biasa,” ungkap MINISO Spanyol kemudian dalam sebuah unggahan Instagram.
Meski sudah menulis pernyataan permohonan maaf, kesalahan tersebut memicu kemarahan di kalangan warganet China. Mereka merasa sakit hati, terlebih lagi MINISO sebagai perusahaan asal Tiongkok justru menggunakan ciri khas huruf Katakana yang lekat dengan konsep Jepang pada logo MINISO.
Dalih MINISO
Ye Guofu adalah seorang pengusaha Cina yang menjadi pendiri toko MINISO. Dia awalnya bekerja di sebuah pabrik sebelum memutuskan untuk keluar dan memulai bisnis retail pada tahun 2004. Ye Guofu membuka toko yang menjual aksesoris dan alat kecantikan wanita. Pada tahun 2013, dia pergi ke Jepang dan terinspirasi oleh toko lokal bernama Muji untuk membuka toko serupa di China.
Ye Guofu percaya bahwa China juga memiliki potensi untuk menjual produk berkualitas dengan harga yang terjangkau. Akhirnya, dia mengajak desainer Jepang bernama Miyake Jyunja untuk berkolaborasi dan membuat toko bernama MINISO. Namun, terungkap bahwa Ye Guofu adalah pemilik tunggal dan CEO MINISO.
Disini perusahaan MINISO mengaku jika produk mereka merupakan produk merek Jepang dengan desainer Jepang sebagai co-founder. Padahal kenyataannya, MINISO mulai membuka gerainya pertama kali di Guangzhou, China dan bukan di Jepang.
Usai kembali menuai protes dari warga Tiongkok, motif dan rahasia MINISO pun terbongkar dan perusahaan MINISO mengeluarkan permintaan maaf kepada netizen Tiongkok atas kekecewaan dan tuntutan yang ditimbulkan.
Alasan Kenapa Akan Ganti Logo MINISO
Melalui siaran persnya, pihak perusahaan MINISO merek asal Tiongkok meminta maaf karena menampilkan produknya sebagai merek Jepang. Mereka juga berjanji untuk melakukan perubahan dimulai dari logo MINISO di tahun 2023 mendatang. Hal ini tentunya dipicu oleh beberapa hal.
Melansir VICE World News, pada 23 Agustus 2022, pihak MINISO dengan berani meniru etalase dan estetika rantai pakaian kasual UNIQLO. Dengan harga yang lebih murah, mereka menciptakan versi tiruan dari barang-barang desainer dari merek peralatan rumah tangga Muji.
Strategi pemasaran perusahaan yang terdaftar di New York itu tentunya mendapat sorotan dan memicu kecaman dari beberapa pihak. Sebab ketegangan politik dengan Tokyo memicu sentimen anti-Jepang di kalangan warga China.
Dalam keterangannya, para direktur MINISO yang memiliki lebih dari lima ribu toko di seluruh dunia mengakui bahwa MINISO telah dipromosikan diri sebagai toko Jepang. Mereka bahkan mempekerjakan kepala desainer yang berasal dari Jepang, meskipun belum terbukti kebenarannya.
Sebab MINISO Meniru Brand Terkenal Jepang
Miniso juga menyatakan bahwa sejak awal, nilai Jepang selalu disertakan pada penjualan ratusan produk MINISO seperti pakaian, tas, mainan, elektronik dan lain-lain. Namun, hari ini mereka menyadari bahwa alokasi tersebut salah. Hal inilah yang menjadi alasan dibalik perubahan logo MINISO.
Pihak MINISO juga merasa malu dan meminta maaf karena telah mengambil jalan yang salah pada awal pembukanya karena memilih elemen Jepang sebagai bagian dari mereknya. Termasuk dalam pembuatan logo MINISO dengan telah mempekerjakan desainer Jepang sebagai desainer utama antara tahun 2015 dan 2018.
Mulai bulan Maret tahun depan, pihak perusahaan tersebut berjanji akan menghapus elemen apa pun yang mereferensi ke Jepang dari etalase dan materi pemasaran sebagai bentuk pertanggungjawaban. MINISO juga berjanji untuk lebih mengekspor budaya dan nilai-nilai China dengan cara yang benar.
Sekilas tentang Strategi Marketing MINISO
MINISO telah berhasil menjual produknya di lebih dari 5000 toko di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, India, UAE, Hong Kong, dan banyak negara lainnya.
Merek ini menekankan produk dengan tampilan yang menarik, harga yang masuk akal, dan kualitas tinggi untuk memenuhi spesifikasi pelanggan.
Strategi bisnis MINISO yang dikenal sebagai “Three Highs, Three Lows,” di mana “Three Lows” mengacu pada harga yang rendah berdasarkan biaya yang rendah dan margin yang rendah, sedangkan “Three Highs” mengacu pada efisiensi yang lebih tinggi, teknologi yang lebih tinggi, dan kualitas produk yang lebih tinggi.
MINISO merupakan merek fast fashion yang menggabungkan tren dan kenyamanan dalam produknya dan menempatkan kreativitas, kualitas tinggi, harga rendah, dan keamanan produk sebagai prioritas utama.
MINISO berkomunikasi atau meluncurkan produk baru melalui platform media sosial.
Sebagai contoh, MINISO membuat Hashtags seperti #LoveLifeLoveMiniso, #MinisoLife, dan #MinisoIndia untuk mempromosikan produknya. Semua ini berkontribusi pada kemajuan media massa, referensi lisan, dan promosi penjualan, serta juga membuat orang mengetahui produk dan layanan mereka.
Salah satu strategi terbesar MINISO terletak pada desain produknya. MINISO tidak pernah gagal menawarkan produk yang menarik dengan kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Sebagian besar desainer merek adalah orang Jepang yang membuat produk terlihat sangat menarik sehingga sulit bagi pelanggan untuk tidak membeli dari mereka.
Menggunakan model “Three Highs Three Lows”, MINISO tidak pernah gagal membuat kami terkesan dengan Manajemen Intensifnya, di mana gaya dekorasi interior tokonya sederhana dan unik, palet warna Amerika, presentasi produk, dan penyajian produknya membuat pelanggan sulit untuk tidak berbelanja. – Logo MINISO
Penulis
reziart
Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.