Sejarah Miniso Terinspirasi dari Brand Terkenal di Jepang

sejarah miniso
sejarah miniso

Sejarah MINISO bermula pada tahun 2013 ketika pendiri perusahaan, Ye Guofu, memutuskan untuk membuka toko pertamanya di Tiongkok. Sejak saat itu, MINISO telah mengalami perkembangan yang signifikan dan sekarang sudah memiliki lebih dari 4.200 toko di seluruh dunia.

 

MINISO terkenal dengan desain produk yang unik dan harga yang terjangkau. Awal mula perusahaan terletak pada keinginan Ye Guofu untuk menciptakan produk-produk yang bisa diakses oleh semua orang. Ide tersebut terinspirasi oleh toko-toko brand Jepang terkenal seperti MUJI dan UNIQLO, yang terkenal dengan estetika tokonya yang sederhana dan produk-produk berkualitas tinggi.

Sekilas tentang Pendiri MINISO

Ye Guo Fu adalah pendiri perusahaan ritel Tiongkok MINISO. Ia memulai bisnisnya pada tahun 2013 dengan membuka toko pertama MINISO di Tiongkok. Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan ritel terkemuka di dunia, dengan lebih dari 4.200 toko di seluruh dunia.

 

Ye Guo Fu terkenal sebagai pengusaha yang kreatif dan inovatif, yang terus mencari cara untuk mengembangkan bisnis MINISO dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen di seluruh dunia.

pendiri miniso
pendiri miniso

Perjalanan Sejarah MINISO

Pada awalnya, MINISO mengklaim dirinya sebagai merek Jepang terkenal, meskipun sebenarnya perusahaan tersebut beroperasi di Tiongkok Utara di bawah perusahaan Tiongkok Aiyaya tanpa outlet di Jepang. Namun, MINISO telah tumbuh di luar pasar Tiongkok dan saat ini memiliki toko di Asia, Eropa, Oseania, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

 

Perjalanan MINISO tidak selalu mulus. Pada Januari 2017, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka sedang mencari cara untuk masuk ke pasar Korea Utara, dan membuka toko pertama mereka di Pyongyang empat bulan kemudian. Namun, tindakan tersebut mendapat kontroversi karena melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2321 yang melarang perdagangan dengan Korea Utara. Akibat dari kontroversi tersebut, MINISO berjanji tidak akan lagi mengirimkan produk ke Korea Utara dan toko di Pyongyang diubah namanya menjadi “Evolution”.

miniso pyongyang
miniso pyongyang

Meskipun demikian, MINISO terus tumbuh dan berkembang. Pada Agustus 2022, perusahaan tersebut meminta maaf atas “posisi merek yang salah dan pemasaran” dan mengatakan akan “melepaskan Jepang” pada Maret 2023.

 

Hal tersebut terjadi lantaran Miniso telah menuai banyak protes warga. Setelah terungkap fakta bahwa logo mereka adalah salinan dari perusahaan Jepang Uniqlo. Kontroversi tersebut terjadi ketika cabang Miniso di Spanyol secara salah menggambarkan seorang putri Disney Cina dalam gaun cheongsam yang terlihat seperti geisha Jepang dalam sebuah koleksi mainan di akun media sosial mereka. Visual yang menjadi bagian dari kampanye iklan Miniso langsung menuai protes dari netizen Tiongkok yang merasa terluka.

sejarah miniso
sejarah miniso

Kualitas Produk Menjadi Catatan Baik dalam Sejarah Miniso

Asal-usul MINISO yang berbasis di Tiongkok namun terpengaruh oleh desain Jepang tidak menjadi masalah bagi banyak orang yang menikmati produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.

 

MINISO juga menjadi salah satu perusahaan yang paling sukses dalam menggunakan kolaborasi dengan IP, rekomendasi mulut ke mulut, endorses artis terkenal, dan kemampuan untuk meluncurkan produk viral sebagai strategi pemasaran. Hal ini sangat membantu dalam mempopulerkan MINISO di kalangan masyarakat Tiongkok, yang telah membantu perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang dengan pesat.

 

Selain itu, MINISO juga memiliki reputasi yang baik dalam hal inovasi dan kreativitas. Mereka terus mengeluarkan produk-produk baru yang unik dan inovatif, serta senantiasa mengikuti tren terbaru di pasar. Hal ini membuat MINISO selalu menjadi pilihan yang populer bagi konsumen yang mencari produk-produk yang berkualitas tinggi dan terjangkau.

sejarah miniso
sejarah miniso

Sumber Inspirasi dari Brand Terkenal Jepang

Kenyataan bahwa logo MINISO mirip dengan logo UNIQLO, merupakan bagian dari strategi pemasaran mereka. Strategi siapa? MINISO. Mengetahui bahwa MINISO bukan produk asli Jepang, melainkan produk Cina. Masyarakat mungkin banyak yang terkejut. Strategi MINISO menggunakan label “produk Jepang” untuk menarik pembeli, nyatanya berhasil. MINISO sukses menirukan UNIQLO mulai dari logo hingga konsep.

Awalnya, Miniso ingin menerapkan gambaran Jepang karena orang Tiongkok sendiri lebih mempercayai dan memilih untuk menggunakan produk dari Jepang, daripada buatan negaranya sendiri. Produk buatan Tiongkok sering diasosiasikan dengan hal-hal negatif seperti KW/non-ori, kualitas rendah, dan harga murah. MINISO berjuang untuk menembus asosiasi-asosiasi negatif tersebut. Namun sayangnya, tidak dengan cara “jujur”, brand Cina ini secara terbuka menyalin elemen dari beberapa brand terkenal Jepang seperti UNIQLO, MUJI, dan Daiso.

logo miniso logo uniqlo
logo miniso logo uniqlo

Penutup

Keseluruhan, sejarah MINISO adalah contoh yang baik dari bagaimana perusahaan yang berbasis di Tiongkok dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan ritel terkemuka di dunia. Dengan fokus pada inovasi, kreativitas, dan estetika yang unik, MINISO telah mampu menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen di seluruh dunia.

 

Meskipun terdapat beberapa kontroversi di masa lalu, perusahaan tersebut telah berhasil mengatasinya dengan baik dan terus berfokus pada pengembangan bisnisnya. Selain itu, MINISO juga telah berhasil mengisi celah harga yang tidak terjawab oleh format Jepang yang ditiru, yang membantu menjadikannya salah satu perusahaan ritel paling sukses di Tiongkok dan di seluruh dunia. – Sejarah MINISO

Penulis

Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.