Kaitan Logo dalam Bisnis, Seberapa Penting?
Logo dalam bisnis. Logo dalam sebuah bisnis itu merupakan simbol yang akan menjadi pegangan untuk konsumen mengingat bisnis kita. Karena itu, sebelum kita tarik kesimpulan penting atau tidaknya logo. Kita butuh beberapa sudut pandang, dalam menyikapi pernyataan dari judul ini.
Dalam pembahasan ini kami akan kesampingkan pendapat kami sebagai desainer grafis spesialis logo.
Kenapa?
Jelas karena pendapat kami akan sangat subjektif. Dan sudah tentu akan memberikan argumen yang mendukung opini dan aspirasi kami sebagai desainer. Atau bisa dibilang ya kami juga butuh pekerjaan dari Anda, makanya kami akan bilang ‘penting’. hehe
Daftar Isi
ToggleDaftar Isi
Pembahasan Seputar Logo dalam Bisnis
Kita akan kaji argumen ini melalui sudut pandang BMS, dari pemilik usaha. karena pemilik usaha seperti Anda harus tau apa sih pentingnya logo dalam bisnis Anda. Apakah hanya sekedar gambar saja, atau sebagai simbol dan lambang yang mengikat dalam bisnis Anda dengan konsumen.
Sudah tahu apa itu BMS? Yaitu singkatan dari Branding, Marketing dan Selling. Kita akan mulai dari yang paling bawah terlebih dahulu, yaitu selling sampai ke branding.
Selling
Penjualan adalah garis terdepan dari sebuah bisnis. Aktivitas awal dan utama agar sebuah bisnis tetap bertahan saat kemunculan perdananya adalah selling atau penjualan. Kalo gak ada yang dijual atau aktivitas penjualan maka gak akan ada uang yang masuk. Maka bisnis Anda gak butuh waktu lama untuk segera gulung tikar.
Bayangkan apalagi jika bisnis yang baru terbentuk bukan fokus pada penjualan. Tapi malah sibuk pada hal lain. Barang kali bisnis itu akan sulit bertahan, dan mungkin perjalannannya akan cukup berat.
Pondasi Selling
Sederhananya, selling yg baik itu berdiri di atas rasa kepercayaan konsumen kepada penjual. Rasa ini juga lah yang akan membuat calon konsumen tidak ragu untuk menukarkan uangnya dengan barang atau jasa. Bahkan jika harga menjadi tidak masuk akal (misal terlalu tinggi untuk ukuran barang serupa), konsumen tetap akan rela membayarnya karena sudah percaya.
Jika tidak ada rasa percaya, bahkan jika barang dan jasa diberi secara gratis pun, konsumen tidak akan mau menerimanya. Rasa percaya ini bisa mengacu pada merek bisa berupa logo bisnisnya, penjual, pemilik bisnis, pelayanan atau produknya.
Anda mungkin pernah mendengar ada konsumen yang hanya mau membeli produk tertentu saja. Saat produknya habis, mereka lebih memilih menunggu daripada harus membeli produk yang mereka tidak inginkan.
Kaitan Logo dalam Selling
Jika keberhasilan sebuah selling sangat erat kaitannya dengan rasa kepercayaan. Maka tanpa adanya rasa percaya, selling tidak akan berjalan mulus.
Pada proses selling, logo ditempatkan sebagai objek yang mampu memantik rasa percaya konsumen. Lambang yang bisa menenangkan hati konsumen. Bahwa mereka sudah kenal dengan produk yang akan dibeli, ditandai dengan logo yang berada pada produk tersebut. Sehingga dari yang awalnya konsumen ragu, ketika logo disematkan, konsumen menjadi yakin dan siap melakukan pembayaran.
Coba lihat contoh berikut. Untuk Anda, kira-kira lebih ingin dan yakin membeli produk yang mana?
Marketing
Tujuan utama pemasaran adalah menciptakan kebutuhan dari konsumen. Dari yang awalnya konsumen tidak ingin, menjadi ingin dan membutuhkan. Semakin luas dan besar jangkauannya semakin baik. Marketing berusaha untuk memberitahu konsumen bahwa ada masalah pada mereka. Dari sinilah kebutuhan dan keinginan di bangun.
Jika sebuah bisnis ingin tumbuh dan membesar, maka bisnis tidak bisa hanya bergantung pada penjualan atau selling. Jangkauan marketing sebuah bisnis harus diperluas. Sehingga potensi penjualan yang masuk bisa semakin membesar.
Pondasi Marketing
Marketing yang baik adalah yang bisa menciptakan kebutuhan pada konsumen. Terutama dengan mendalami kebiasaan dari konsumen. Marketing harus bisa mengetahui seluk beluk konsumen yang ditarget, agar tepat sasaran dan dampaknya bisa menaikkan jumlah penjualan.
Jika salah menarget konsumen, bisa dipastikan dampak penjualan yang diharapkan kemungkinan jadi tidak bertambah atau skalanya rendah. Kalo sudah kecil penjualan yang didapat, potensi sebuah bisnis membesar jadi semakin rendah. Karena konsumen yang mengenal bisnis kita terbatas.
Maka semakin kenal kita dengan konsumen, akan semakin mudah untuk bisnis kita menyediakan produk dan layanan yang sesuai kebutuhan konsumen.
Kaitan Logo dalam Marketing
Posisi logo pada proses ini ada pada kemampuannya untuk dilihat dan dijangkau oleh pandangan konsumen. Dimana logo wajib bisa menyebar luas bersamaaan dengan konten marketing dan memicu rasa penasaran konsumen. Agar konsumen semakin tertarik dan ingin mengunjungi bisnis yang diwakilkan logo.
Apalagi jika logo bisnis kita muncul dimana-mana pada media apapun. Minimal sekali calon-calon konsumen bisa muncul rasa penasaran, dan ingin mencari tahu lebih lanjut.
Yang mana nantinya, logo akan menjadi salah satu faktor yang mampu membantu meningkatkan rasa percaya konsumen pada tahap terakhir, yaitu selling. Semakin meningkat kepercayaan konsumen, semakin mudah mereka melakukan pembayaran.
Branding
Suatu proses untuk menanamkan image atau makna di benak konsumen disebut dengan branding. Brand ada di pikiran konsumen. Brand bukan merek, logo atau iklan. Sesuatu yang bisa mengubah prilaku bahkan diri konsumen, itulah brand. Dengan mengonsumsi layanan atau produk dari bisnis kita, konsumen menjadi apa.
Cek lagi contoh gambar marketing di atas. Stiker di kaca belakang mobil adalah bukti bahwa brand sudah menempel di pikiran pemilik mobil. Sampai dia rela untuk mobilnya menjadi media marketing suatu bisnis. Dan uniknya mereka senang dan bangga dengan hal itu.
Nah, lingkup branding jauh lebih dalam dari marketing, yaitu pikiran konsumen. Branding membuat konsumen datang lagi untuk membeli. Jika branding tidak mampu mendatangkan kembali konsumen yang sudah pernah membeli maka proses branding yang dilakukan bisa jadi bermasalah.
Pondasi Branding
Hal terpenting dalam proses branding ada pada identitas bisnis yang diasosiasikan. Keunikan dan kelebihan bisnis harus bisa masuk dan menempati ruang dalam pikiran konsumen. Bahkan dalam persaingan yang sama, suatu bisnis harus bisa menjadi yang teratas dipikiran konsumen.
Identitas bisnis kita wajib bisa dibedakan dengan bisnis sejenis lainnya. Sehingga konsumen tau dengan siapa mereka sedang bertransaksi, dan nantinya identitas bisnis itu bisa mewakili perasaan konsumen di kehidupannya. Ini lah yang dimaksud ‘konsumen menjadi apa’, dalam branding.
Karena setiap hal pada market pasti memiliki klasifikasi tertentu. Klasifikasi inilah yang bisa dijadikan keunikan dan keunggulan yang bisa difokuskan oleh brand. Dan pastinya membedakan market satu dan lainnya.
Kaitan Logo dalam Branding
Dalam proses branding, logo adalah wajah dari bisnis itu sendiri. Ibarat sebuah kotak ajaib yang bila dibuka akan bermunculan semua hal menarik di pikiran konsumen. Diharapkan branding yang sudah dilakukan sebuah bisnis menancap kuat di pikiran konsumen.
Sehingga saat konsumen melihat logo, terbayang banyak hal seputar bisnis terkait di pikiran konsumen, terpantik keinginan konsumen, dan muncul keyakinan untuk bertransaksi tanpa menunda waktu. sehingga logo di sini hanya tinggal memancing konsumen untuk mengingat kembali brand di pikirannya.
Karenanya, bisnis yang sudah ada di level ini wajib memiliki logo yang benar-benar tepat untuk mewakili bisnisnya. Itulah kenapa banyak sekali perusahaan-perusahaan besar yang berganti logo di saat mereka semakin berkembang skala bisnisnya. Biasanya, logo lama mereka sudah tidak mampu mewakili bisnis yang saat ini sudah semakin bertumbuh.
Kapan harus membuat logo bisnis?
Sebelum Anda membuat logo perlu diketahui bahwa kita juga harus melihat dimanakah posisi bisnis kita ini. Mengetahui posisi bisnis kita bisa membantu kita untuk memutuskan strategi apa yang akan dijalankan. sehingga tidak salah langkah dalam bisnis.
Jika bisnis kita masih sangat kecil atau mikro, kita tidak wajib memiliki logo bahkan posisi logo bisa jadi hanya bersifat dekoratif pada bisnis. Karena fokus utama ada pada penjualan, agar bisnis bisa bertahan dan berkembang nantinya. Atau menggunakan aplikasi pembuat logo gratis pun ga masalah.
Semakin bisnis bertumbuh, seperti di posisi kecil atau menengah yang penjualannya pun sudah mulai stabil, maka logo wajib mulai diseriusi. Setidaknya logo yang dimiliki bukan logo asal yang diambil dan dibuat secara acak seperti di tahap awal memulai bisnis.
Mengapa? Karena di posisi ini persaingan semakin terasa, tampak dan jelas kelihatan. Minimal logo sederhana yang mudah diingat konsumen.
Di tahap awal dan menengah jika Anda tidak memiliki staf khusus bidang kreatif Anda bisa menggunakan jasa desainer freelance yang Anda percaya. Minimal Anda bisa mendapatkan logo cantik sebagai wajah bisnis Anda untuk sementara.
Dan hingga bisnis kita semakin besar, barulah proses pembuatan ulang logo yang sesungguhnya bisa dijalankan. Biasanya proses ini beriringan dengan proses mem-branding ulang bisnis kita. Karena ada perubahan bisnis model, sehingga perlu ada penyesuaian juga pada logo.
Di bagian ini jika Anda tidak bisa melakukan sendiri oleh staf internal, Anda bisa menggunakan alternatif lain. Bukan dari jasa freelance perseorangan ya, karena sudah bukan lingkup seorang desainer lagi yang mengerjakan branding. Karena proses branding akan membutuhkan sudut pandang konsultan brand yang lebih holistik dan menyeluruh terkait market dan bisnis, biasanya mereka juga memiliki staf khusus untuk menangani pembuatan logo.
Kesimpulan
Penggunaan logo dalam bisnis sangat bergantung dengan tingkatan dari bisnis itu sendiri. Di level bawah logo bisa jadi gak penting, Tapi di level atas logo bahkan mampu mengarahkan konsumen untuk berpindah dari bisnis yang lain. Karena itu Anda perlu evaluasi sudah seberapa jauh bisnis Anda berkembang. Dari situlah Anda bisa mengambil keputusan terbaik kapan sebaiknya Anda mulai serius membuat logo untuk bisnis Anda. Sekarang atau nanti.
Logo dalam Bisnis pakai aplikasi desain gratis?
Boleh saja kalau bisnis Anda bukan bisnis yang nantinya akan membesar. Sekedar bisnis kecil yang memang tidak diniatkan untuk bertumbuh. Menggunakan aplikasi desain logo gratis itu gak masalah. Mirip dengan bisnis lain pun gak masalah, toh karena lingkupnya kecil.
Lain kalo bisnisnya sudah besar, Anda sangat berpotensi digugat jika logo mirip dengan bisnis lainnya. Gak tanggung-tanggung, bisa milyaran rupiah atau bahkan kita dipaksa mengganti seluruh atribut bisnis kita yang terdapat logo di dalamnya. Itulah kenapa logo dalam bisnis perlu dipikirkan kembali dengan baik.
Penulis
reziart
Reza Pahlevi, juga dikenal sebagai reziart, adalah seorang penulis dan desainer grafis di Vectorinesia.com. Dia adalah pemilik Vectorinesia Studio dan Toko Amanasnack. Cita-citanya adalah membuat UMKM Indonesia memiliki brand visual yang keren dan bersaing global. Misi utamanya adalah memberikan jasa desain logo terjangkau melalui Jasa Desain Logo di Studio Vectorinesia. Reza memiliki pengalaman dalam menjual aset grafis di berbagai website microstock terkenal.